Kamis, 14 Oktober 2010

Khasiat Terapi Garam Laut

Jakarta, Meski memiliki nilai gizi dan komposisi yang sama, garam laut dipercaya lebih sehat daripada garam meja karena dapat berkhasiat sebagai terapi pengobatan. Setidaknya ada tiga jenis terapi sehat dari garam laut. Apa saja? Dilansir Livestrong, Rabu (13/10/2010), berikut 3 manfaat terapi sehat dari garam laut:

1.        Manfaat hidroterapi. Mandi terapi air laut garam berguna untuk berbagai alasan. Menurut laporan International Journal of Dermatology, mandi garam laut menghambat gejala yang terkait dengan penyakit inflamasi. Garam laut bersifat hidrat dan melembutkan kulit untuk meningkatkan fungsi penghalang pelindung kulit. Mandi garam laut dapat membantu meringankan nyeri otot dan nyeri serta berguna dalam memerangi stres dan menenangkan saraf. Mandi air garam dalam jangka lama akan membantu Anda bersantai dan meningkatkan kualitas tidur. Membilas rongga hidung dengan air garam laut dapat membersihkan kemacetan (hidung mampet), mengurangi lendir berlebih dan mengurangi gejala yang berhubungan dengan sinusitis dan retronasal. Dan berkumur dengan air garam laut bisa meredakan sakit tenggorokan dan tenggorokan kering, juga mengurangi lendir berlebih.

2.       Menyeimbangkan elektrolit. Garam laut mengandung magnesium, kalium, kalsium, natrium dan bromida, semua mineral penting. Garam laut juga efektif dalam menyeimbangkan elektrolit dalam tubuh. Menurut Medical News Today, elektrolit diperlukan untuk mengatur pembentukan saraf dan otot, pH darah, hidrasi tubuh, tekanan darah dan perbaikan jaringan luka. Mineral pengganti elektrolit yang hilang melalui keringat dapat bermanfaat dalam kegiatan fisik yang kuat dan juga membuat tubuh tetap bersemangat.

3.       Mempercantik kulit. Garam laut memperbaiki kondisi dan tekstur kulit serta membantu penyembuhan. Garam laut sangat bermanfaat untuk kulit dan detoksifikasi. Terapi garam laut dapat dilakukan satu menit sebelum mandi. Garam laut dapat menarik kotoran dan racun, pembersihan juga melancarkan sirkulasi darah.

Scrub garam laut di wajah dan tubuh juga dapat menghilangkan sel-sel mati dari permukaan kulit dan membuat kulit lebih segar. Penggunaan scrub garam laut secara teratur juga membantu mencegah bintik-bintik dan jerawat, serta membantu menyembuhkan luka kecil dan goresan pada kulit.

Dikutip - detikHealth (Merry Wahyuningsih)

Kenapa Orang Tuli Punya Indera Lain yang Tajam?

Kanada, Setiap orang memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, begitu pula dengan orang yang mengalami gangguan pendengaran alias tuli. Orang tuli biasanya akan memiliki kemampuan indera lain yang lebih tajam ketimbang orang dengan pendengaran normal. Mengapa bisa demikian?
Orang yang mengalami gangguan pendengaran kebanyakan akan memiliki kemampuan pada indera lain yang lebih tajam, biasanya pada indera penglihatan. Namun, selama ini belum ada penjelasan bagaimana hal tersebut terjadi. Tapi sebuah studi terbaru yang dilakukan peneliti Kanada, dapat menunjukkan bagaimana orang yang terlahir dengan gangguan pendengaran memiliki kemampuan lebih pada indera penglihatan.
"Otak sangat efisien dan tidak akan membiarkan ruang yang tidak terpakai sia-sia begitu saja," tutur Dr Stephen Lomber, pemimpin penelitian dari University of Western Ontario, Kanada, seperti dilansir dari BBC News, Senin (11/10/2010). Dr Lomber menjelaskan, dari studi yang dilakukannya menunjukkan bahwa orang tuli dengan gangguan di daerah otak yang biasanya berhubungan dengan pendengaran perifer (tepi) akan mengalami peningkatan di daerah otak lain, yaitu peripheral vision (penglihatan tepi).
Hal inilah yang membuat orang tuli memiliki indera penglihatan yang lebih tajam ketimbang orang dengan pendengaran normal. "Jika auditory cortex atau bagian otak yang memproses informasi suara tidak aktif, maka otak akan meningkatkan kemampuan peripheral vision, yaitu berhubungan dengan indera penglihatan," jelas Dr Lomber. Dr Lomber juga menambahkan, otak akan berkompensasi atau mengimbangi kehilangan dengan perangkat tambahan lain yang bermanfaat.
"Sebagai contoh, jika Anda tuli, Anda akan memiliki kemampuan lain dengan melihat mobil yang datang dari jauh dalam penglihatan perifer Anda. Anda tidak bisa mendengar, tetapi Anda bisa dengan akurat mendeteksi seberapa cepat suatu benda bergerak dengan mata," jelas Dr Lomber lebih lanjut. Hasil temuan ini telah diterbitkan dalam jurnal Nature Neuroscience.

Dikutip - detikHealth (Merry Wahyuningsih)

Umur Berapa Orang Jadi Galak?

Jakarta, Ada ungkapan semakin tua orang semakin galak. Tapi memang benar ada periode usia tertentu saat orang mulai menjadi galak dan semakin jarang tersenyum. Usia berapa orang jadi galak?Banyak kejadian orangtua yang mendadak berubah galak dengan bertambahnya usia meski sebelumnya ia adalah orang yang ramah dan tidak mudah marah. Dan menurut studi terbaru, orang memang akan mudah marah saat memasuki usia 52 tahun.
Seseorang akan semakin sedikit tertawa dan tersenyum seiring dengan pertambahan usianya. Dan menurut studi yang dilakukan peneliti di Inggris, orang akan mulai menjadi pemarah saat memasuki usia 50-an tahun, khususnya di usia 52 tahun. Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan pada 2.000 orang warga Inggris, seperti dilansir dari Reuters, Senin (11/10/2010), ditemukan bahwa orang yang berusia lebih dari 50 tahun jauh lebih sedikit tertawa dan lebih banyak mengeluh ketimbang partisipan lain yang usianya lebih muda.
Selain itu, usia juga ternyata menyebabkan orang kehilangan rasa humorisnya. Rata-rata partisipan di atas usia 52 tahun hanya mampu menanggapi 2 lelucon, bahkan 14 persen tak menanggapi lelucon sama sekali. Jika dibandingkan, studi ini juga menemukan bahwa bayi dan anak-anak rata-rata bisa tertawa 300 kali sehari, remaja 6 kali sehari, orang dewasa 4 kali sehari, sedangkan bagi orang tua usia lebih dari 60 tahun hanya 2 kali tertawa dalam sehari.
Dewasa muda yang berusia di atas 20-an tahun rata-rata memang tertawa 4 kali dalam sehari. Tapi rasa humor dan kadar tertawa akan meningkat untuk sementara waktu ketika ia memiliki anak. Kenaikan rasa humor dapat terlihat ketika orang memasuki usia 30 tahun, yaitu menjadi 5 kali dalam sehari. Tetapi ketika memasuki usia 50 tahun, rata-rata partisipan hanya mampu tertawa 3 kali dalam sehari.
Rasa humornya akan semakin rendah dengan pertambahan usia dan bila dihitung maka orang akan mulai sering marah-marah saat usia 52 tahun. Dari studi ini juga diketahui bahwa pria lebih cepat menjadi pemarah ketimbang wanita pada usia yang sama. Jika dibandingkan, pria usia 50-an tahun dua kali lebih banyak menjadi pemarah ketimbang wanita dan 4 kali lebih banyak pada usia 60-an tahun.

Dikutip – detikhealth (Merry Wahyuningsih)

Ciuman Tidak Bisa Menularkan Flu?


Jakarta, Fakta ini akan mengejutkan banyak orang, tapi ciuman dipastikan tidak akan menularkan flu. Keluarga terbesar dari virus yang menyebabkan pilek adalah rhinovirus dan virus ini jarang masuk ke tubuh seseorang melalui mulut. Flu atau pilek merupakan salah satu jenis infeksi yang paling umum terjadi, beberapa orang bahkan bisa mengalaminya berkali-kali dalam setahun.
Tapi berdasarkan penelitian University of Wisconsin Medical School penyakit flu tidak bisa menular hanya karena ciuman. Fakta ini merupakan salah satu dari 8 fakta tentang flu. Karena diperlukan virus sebanyak 8.000 lebih virus agar bisa menyebabkan infeksi melalui air liur. Tapi sebagian besar pilek disebarkan melalui batuk, bersin atau menyentuh permukaan yang terinfeksi. Kenapa ciuman tidak menularkan pilek? Ini karena virus flu diduga hanya terdapat di cairan ingus bukan di air liur (saliva).
"Pertama kali berciuman, hanya sedikit virus yang dipindahkan dari air liur dan orang yang kekebalnnya bagus tidak akan mudah tertular," jelas Journal Medical Hypotheses. Penyakit yang perlu diwaspadai akibat ciuman justru adalah penyakit menular seksual atau infeksi lainnya bukan flu karena air liur juga bisa menjadi media perantara virus mematikan. Selain ciuman tidak menularkan flu, ada juga fakta lain seputar flu yang cukup mengejutkan seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (13/10/2010)

1.      Vitamin C tidak akan menghentikan flu. Lebih dari 30 uji klinis yang melibatkan 10.000 orang telah meneliti efek dari mengonsumsi vitamin C sehari-hari. Hasil yang didapatkan menunjukkan hal tersebut tidak dapat mencegah flu, namun hanya sedikit mengurangi gejala yang muncul.

2.       Lendir hijau bukan tanda infeksi bakteri. Lendir yang berwarna hijau bukanlah tanda infeksi bakteri, tetapi tanda bahwa sistem kekebalan tubuh bekerja dengan baik. Tubuh akan merekrut sel-sel darah putih untuk melawan virus, sehingga terjadi perubahan warna lendir dari jernih, kuning ke hijau. Hal ini karena sel-sel tersebut membawa hijau besi yang mengandung enzim. Semakin hijau warna lendirnya menunjukkan respons yang lebih kuat dari sistem kekebalan tubuh.

3.       Menyedot hidung terlalu keras tidak akan membantu. Perasaan tersumbat serta napas yang sulit selama flu bukan disebabkan oleh kelebihan lendir, melainkan akibat pembengkakan pembuluh darah di bagian hidung. Pembengkakan ini terjadi secara bergantian, sehingga satu bagian hidung akan memiliki saluran udara yang lebih kecil dibandingkan bagian hidung lainnya. Karena itu cobalah untuk menyedotnya secara lembut pada satu lubang.

4.       Menghangatkan tubuh tidak akan melindungi diri dari flu. Ron Taylor dari University of Virginia menuturkan terpapar udara dingin tidak membuat seseorang terkena flu. Meski demikian flu memang paling banyak terjadi di musim dingin, hal ini karena cuaca yang dingin akan membuat seseorang lebih betah berada di dalam rumah yang membuat virus lebih mudah melompat dari satu orang ke orang lain.

5.       Orang tua lebih sedikit terkena pilek. Kerentanan seseorang terkena flu akan menurun dari waktu ke waktu, misalnya seseorang yang berusia di atas 50 tahun mungkin hanya setengah kali menderita flu. Hal ini disebabkan orang tua telah terkena flu lebih banyak dibandingkan orang muda, sehingga telah mengembangkan antibodi yang lebih besar terhadap virus flu.

6.       Flu bisa mempengaruhi berat badan. Salah satu keluarga dari virus flu adalah adenovirus yang tidak hanya berpengaruh terhadap hidung tersumbat tapi juga obesitas. Tiga jenis adenovirus bisa memicu gejala flu, tetapi pada orang-orang tertentu virus ini dapat mempengaruhi kecepatan pembentukkan sel lemak. Sehingga orang yang terinfeksi virus ini akan mengalami peningkatan berat badan yang lebih cepat.

7.       Gen turut mempengaruhi. Selama bertahun-tahun para ilmuwan telah menemukan bahwa variasi genetik kemungkinan mempengaruhi kenapa seseorang menderita flu lebih banyak dibanding orang lain. Hal ini diperkirakan adanya perbedaan dalam sel-sel reseptor, sehingga rhinovirus lebih mudah menyerang tubuh.

Dikutip - detikHealth (Vera Farah Bararah)

Fetisisme

Jakarta - Memiliki fantasi dalam berhubungan seks memang terjadi pada hampir setiap orang, terutama kaum pria. Namun bila seseorang memiliki fantasi atau memuja benda mati secara berlebihan untuk kepuasan seks berhati-hatilah karena bisa pertanda mengalami gangguan jiwa. Orang yang memuja benda atau berfantasi berlebihan demi kepuasan seksual didiagnosa dengan fetisisme seksual. Fetisisme adalah suatu bentuk parafilia, yaitu gangguan psikologis yang melibatkan beberapa jenis hasrat seksual obsesif.
Fetisisme merupakan kelainan yang menggunakan benda non-seksual, benda mati atau bagian dari tubuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatan seks. Dan menurut American Psychiatric Association (APA), fetisisme merupakan bentuk gangguan jiwa. Dilansir dari Livestrong, Rabu (13/10/2010), berikut 10 fantasi aneh yang dialami penderita fetisisme:

1.        Furry Fandom. Furry fandom adalah klasifikasi yang diberikan kepada orang yang suka berdandan atau menonton orang dengan pakaian hewan. Orang yang menderita fandom ini biasanya suka menonton pornografi atau melakukan hubungan seksual dengan orang yang berpakaian seperti hewan. Terkadang ia hanya melibatkan sentuhan non-seksual atau menggosokkan anggota tubuh pada kostum hewan tersebut.

2.       Teratofilia. Teratofilia adalah daya tarik seksual untuk menjadi cacat atau memiliki kondisi yang mengerikan. Salah satu jenis teratofilia adalah acrotomofilia, yaitu daya tarik seksual untuk diamputasi. Orang yang tertarik untuk diamputasi demi mendapatkan kepuasan seksual secara khusus digolongkan dalam fetisisme amputasi.

3.       Urolagnia. Urolagnia adalah fetisisme yang dialami orang ketika mendapatkan kenikmatan seksual dari buang air kecil atau menonton orang lain buang air kecil. Dalam beberapa kasus ini dapat menyebabkan urophagia, yaitu orang yang suka mengonsumsi urine.

4.       Emetofilia. Orang dengan kondisi ini mendapatkan kenikmatan seksual dengan muntah atau melihat muntahan orang lain. Orang dengan kondisi ini menganggap muntah dapat membangkitkan emosi yang kuat untuk tujuan seksual.

5.       Fetisisme darah (Blood Fetish). Orang dengan kondisi ini bisa mendapatkan kepuasan seksual dengan melihat seseorang berdarah, biasanya berdarah dan tak mengenakan pakaian. Blood fetish sering disertai dengan menjilat atau minum darah dari orang lain. Hal ini biasanya dilakukan dengan menggigit atau menggunakan pisau cukur.

6.       Coprofilia. Coprofilia adalah kenikmatan seksual yang berasal dari kotoran. Orang dengan kondisi ini mendapatkan kenikmatan seksual dengan buang besar pada pasangannya, biasanya di mulut, yang disebut 'human toilet'. Coprofilia juga dapat mencakup coprophagia, yaitu orang yang mengonsumsi tinja. Hal ini dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius.

7.       Crush Fetish. Orang dengan kondisi ini bisa mendapatkan rangsangan seksual dengan menghancurkan benda atau menumbuh serangga kecil hingga mati.

8.       Klismafilia. Orang dengan klismafilia mendapat kesenangan seksual yang berasal dari enema (pemasukan cairan ke dalam kolon melalui anus). Kondisi ini kadang-kadang dianggap sebagai bentuk masturbasi dubur.

9.       Necrofilia. Orang dengan kondisi necrofilia mendapatkan daya tarik seksual pada mayat manusia. Orang dengan kondisi ini sering menggali kuburan untuk mencuri dan melakukan hubungan seksual dengan mayat.

10.     Anthropophagolagnia. Orang dengan anthropophagolagnia akan mendapatkan kenikmatan seksual dengan aktifitas perkosaan. Orang dengan kondisi ini akan berusaha memperkosa pasangannya bahkan dalam beberapa kasus juga membunuhnya.

Pengobatan untuk orang dengan fetisisme tidaklah mudah dan sering tidak dapat dicari. Banyak orang yang pasrah menerima dan membiarkan kondisi fetisisme tersebut, serta berusaha untuk mengelolanya untuk mencapai kepuasaan seksual. Tapi ada beberapa pilihan cara yang dapat digunakan untuk terapi fetisisme, yaitu:
1.      Psikoanalisis dan psikoterapi
2.      Hipnosis
3.      Terapi perilaku
4.      Terapi kognitif
5.      Terapi obat

Dikutip – detikHealth (Merry Wahyuningsih)