Minggu, 03 Juli 2011

Ayah. . .



PERHATIKAN
        Anak yang dibesarkan dengan celaan akan menjadi anak yang belajar memaki
        Anak yang dibesarkan dengan permusuhan akan menjadi anak yang gemar berkelahi
        Anak yang dibesarkan dengan cemoohan akan menjadi anak yang rendah diri
        Anak yang dibesarkan dengan penginaan akan menjadi anak yang menyesali diri
NAMUN
        Anak yang dibesarkan dengan rasa toleransi akan membuat anak mampu menahan diri
        Anak yang dibesarkan dengan dorongan akan membuat anak percaya diri
        Anak yang dibesarkan dengan pujian akan membuat anak belajar menghargai
        Anak yang dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan akan membuat anak belajar akan keadilan
        Anak yang dibesarkan dengan rasa aman akan membuat ia mampu menaruh kepercayaan
anak yang dibesarkan dengan dukungan akan membuat dia belajar menyenangi dirinya
        Anak yang dibesarkan dengan kasih sayaang dan persahabatan akan menjadikan anak itu mampu menemukan cinta dalam kehidupan

5 MITOS TENTANG PERAN AYAH
Sebentar lagi akan menjadi ayah? Hm, pasti membanggakan. Tapi juga barangkali membingungkan, karena selama ini Anda sudah mendengar banyak mitos tentang bagaimana seharusnya menjadi ayah yang baik. Yuk, kita simak satu persatu mitos yang kerap didengar dan bagaimana fakta sesungguhnya. Yakin, deh, Anda bisa menjadi ayah teladan bagi si kecil dan keluarga tercinta.
Mitos 1: Yang penting, perasaan calon ibu
Selama kehamilannya, perubahan tubuh pasangan akan terlihat mengagumkan, yang membuat Anda berpikir, saat ini yang terpenting adalah perasaan yang dirasakan oleh istri serta keadaan fisik dan kesehatan mentalnya. Padahal, perasaan Anda sebagai ayah juga penting.
Mudah bagi calon ayah yang sedang menanti kelahiran anaknya untuk membicarakan hal-hal positif tentang bagaimana menjadi seorang ayah. Yang lebih sulit adalah mengungkapkan perasaaan takut atau cemas yang pasti juga dirasakan. Misalnya, apakah saya akan pingsan pada saat istri melahirkan? Apakah akan terjadi komplikasi medis? Bagaimana perubahan hubungan dengan pasangan? Dapatkah saya melanjutkan karier saya dan menjadi ayah yang saya cita-citakan?
Pasangan Anda perlu mendengar dan mengetahui apa yang Anda rasakan. Katakan dengan jujur. Banyak suami yang menyimpan kegamangan terhadap kehamilan atau menjadi seorang ayah karena mereka tidak ingin menambah kekhawatiran yang dirasakan oleh istri mereka. Jangan takut! Kebanyakan wanita mengharapkan interaksi dari Anda dan mereka tahu bahwa menjadi seorang ayah merupakan tantangan.
Membagi perasaan takut Anda dengan istri justru akan mendekatkan hubungan Anda berdua. Anda pun dapat berbincang-bincang dengan calon ayah lainnya, membaca buku, atau menghadiri seminar mengenai ini. Biarkan diri Anda dan pasangan mengekspresikan perasaan gembira dan ketakutan Anda berdua.
Mitos 2: Bayi tidak terlalu memerlukan ayahnya
Kedekatan hubungan antara pasangan Anda dan sang bayi, terutama bila dia menyusui, membuat Anda tidak yakin, apakah si bayi memerlukan Anda atau tidak. Percayalah, si kecil tetap memerlukan ayahnya. Anda merupakan seseorang yang penting di dalam kehidupannya dan berada bersama Anda membuat rasa nyaman baginya.
Untuk terikat dengan si kecil, Anda harus menggendongnya, mencium, dan membelainya. Dan begitu bayi Anda sudah mulai makan, Anda akan mendapatkan perhatian penuh darinya. Bergantian dengan pasangan memberinya makan atau bermain dengannya, memberikan waktu kepada pasangan untuk beristirahat, dan memberikan kesempatan kepada istri untuk mengembalikan energinya. Jangan lupa, Anda membuat perubahan di dalam keluarga Anda.
Mitos 3: Pria tidak tahu cara merawat anak
Hal ini tidak benar, dan membuat para ayah tidak memiliki hubungan yang dekat dengan bayi mereka, sekaligus menyebabkan kekhawatiran yang tidak perlu bagi para ibu baru karena merasa takut pasangan mereka tidak dapat merawat buah hati yang baru lahir. Pada kenyataannya, ayah dapat merawat anak-anaknya.
Setiap orang dapat belajar menjadi seorang ayah. Bila Anda meluangkan waktu bersama si kecil, Anda pun akan peka terhadap kebutuhan mereka. Untuk membuktikannya, biarkan istri pergi berbelanja agar Anda dapat mengurus buah hati sendirian. Biarkan istri tahu, Anda dapat merawat si kecil.
Mitos 4: Pria yang perhatian pada anak tidak konsentrasi di kariernya
Pria dibesarkan dan dididik untuk bekerja dan pekerjaan merupakan sumber utama yang sangat penting bagi mereka dalam memberi nafkah bagi keluarganya. Pekerjaan merupakan salah satu kunci dari rasa percaya diri mereka. Masyarakat menilai, pria yang mengorbankan hidupnya dan memilih keluarga daripada kariernya adalah karena mereka tidak sukses di dalam pekerjaannya.
Tetapi kini zaman sudah berubah. Banyak pria yang merasa peran ayah sangat berarti dan justru meningkatkan status ayah. Ada pria yang dengan sukarela menukar kariernya dengan keluarganya karena merasa peran ayah sangat bernilai dan bukan karena mereka tidak berhasil di dalam kariernya. Masa kini lebih banyak pria yang merasa menjadi seorang ayah merupakan prestasi yang penting di dalam kehidupan dan memprioritaskannya karena mereka memang menginginkannya.
Mitos 5: Anda ditakdirkan untuk menjadi seperti ayah Anda
Ayah Anda akan memberi banyak masukan pada begitu Anda menjadi seorang ayah. Dalam merawat anak, biasanya Anda akan mengikuti cara ayah Anda ketika ia membesarkan Anda. Hal ini wajar saja. Tetapi ayah Anda bukanlah satu-satunya contoh. Dia hanya merupakan salah satu pengaruh bagi Anda. Anda dapat melihat orang-orang yang dekat dan pernah dekat dengan Anda seperti guru Anda, pelatih, teman-teman, kakak laki-laki, paman Anda, dan sebagainya.
Jadi, ciptakan identitas Anda sendiri sebagai seorang ayah. Tidak ada satu model yang konsisten untuk menjadi seorang ayah yang baik. Perbedaan budaya membentuk peran ayah dengan cara yang beragam. Bagi orang tua zaman dulu, menjadi seorang ayah yang baik berarti memberikan keluarga Anda rumah, makanan, dan pendidikan. Namun mungkin para ayah zaman dulu tidak meluangkan waktunya sebanyak waktu yang disediakan oleh ayah masa kini terhadap anak-anaknya. Tetapi mereka melakukan yang terbaik menurut mereka.
Nah, Anda pun harus memilih yang terbaik bagi keluarga Anda. Coba lihat peran ayah semasa Anda tumbuh besar dan kembangkan segala kemungkinannya. Ambillah sisi positif dari keluarga di mana Anda dibesarkan dan tambahkan hal-hal positif yang menurut Anda baik yang dulu tidak Anda dapatkan.

5 RAHASIA SUSKES AYAH TELADAN
1.      Luangkan waktu untuk merefleksikan sejauh mana peran ayah berpengaruh pada Anda. Bagi perasaan dengan pasangan dan calon ayah ataupun ayah baru lainnya.
2.      Gendong, usap, belai, dan ajak bicara si kecil sejak dia lahir.
3.      Belajarlah cara mengganti popok, cara memandikan, memberi makan, dan luangkan waktu Anda di dalam kehidupan sehari-harinya.
4.      Pertimbangkan pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan Anda agar Anda tetap dapat memiliki kebersamaan bersama si kecil.
5.      Ambillah contoh-contoh yang terbaik yang Anda lihat dari ayah, guru-guru, pelatih, teman-teman, paman, dan keluarga dekat serta semua orang yang mengasuh Anda dan ciptakan identitas Anda sendiri sebagai seorang ayah.

PANDUAN KEHAMILAN & KIAT ANTI KAGET UNTUK CALON AYAH
Here is the first guest blogging in BananaTalk. A dear old blogger friend, Akhmad Guntar. What can I say, this is a perfect witty writing! And it's such an honor to have him blogging in BananaTalk.Mind you, he doesn't have that much children (as you may think) to wrap the whole experience in one good article. (As many men usually do as unbelievably-ignorantly-slow-and-'how come you didn't notice that?'-kind of observant) I do apologize sincerely if my editing doesn't suit your taste, sir crossing my finger, hope you don't even notice which part I edited hehehe.
Yang menantikan kelahiran si kecil bukan hanya sang calon ibu yang sedang hamil. Bukankah sejak awal ini juga akibat partispasi aktif dari sang suami? Guest-Post di Banana Talk ini adalah untuk Anda para suami yang belum pernah menjadi Bapak, yang istrinya sedang atau direncanakan akan hamil dan kesulitan untuk menemukan kiat kehamilan untuk calon ayah di buku-buku panduan kehamilan yang tebal milik istri.
Kita harus akui, masih banyak calon bapak yang enggan belajar tentang kehamilan. Mereka pikir, cukuplah tahu bahwa di perut istri mereka itu ada benih kehidupan segede kutu -bahkan lebih kecil- yang kemudian membesar dan terus membesar sampai segede semangka, sampai kemudian dia lahir dan tumbuh jadi anak 3 tahunan yang lucu dan gemar membuat rumah jadi berantakan.
Tapi benih yang ada di rahim istri Anda adalah sebuah anugerah tak terkira, dan Anda sebagai suami harus menaruh perhatian serius terhadapnya. Jika kemudian ada yang berpikiran,"Lho, emang pengaruhnya apa ke saya? Yang hamil kan istri saya, ya dia kan yang kebagian repotnya. Dan dia juga tak tampak keberatan kok dengan itu. Yang penting saya tinggal sediakan uang aja kan buat konsultasi bulanan dan urusi persalinan." Oh ya? Saya tidak sepakat dengan itu. Semoga Anda juga.
Pertama; ini jelas-jelas bukan cuma jadi urusan istri. Sejak awal, Anda juga toh yang sudah kerja nikmat menanamkan benih di rahim sang istri. Kuranglah bijak manakala Anda lantas gunakan dalih, "Lho, dulu ayah saya juga gitu kok waktu mama hamil." Itu tidaklah lantas mengubah fakta bahwa saat sedang hamil, istri Anda benar-benar membutuhkan perhatian lebih dari Anda, dan dia memang layak kan, untuk mendapatkannya?
Meskipun Anda tak akan bisa menandingi kerja keras, pengorbanan dan antusiasme sang istri di saat kehamilannya, tapi seluruh bentuk perhatian dan keterlibatan Anda itu benar-benar masuk hitungan, bukan hanya demi kebahagiaan sang istri, tapi juga demi kesehatan sang janin dalam kandungan. Dan perlu juga Anda ketahui, bahwa dalam masa kehamilan banyak fenomena di mana sang calon ayah merasa ditinggalkan atau tidak dipedulikan oleh istri. Mengapa?
Karena saking butanya sang calon ayah pada perkara kehamilan, sang istri jadi lebih nyaman untuk ngobrol dan berkonsultasi tentang kehamilannya kepada ibu, kakak, teman-teman atau siapapun yang suami belum pernah mengenalnya. Melibatkan diri sejak awal di setiap tahapan kehamilan tidak hanya membuat segalanya jadi lebih mudah buat istri Anda, namun juga membuat Anda terhindar dari perasaan ditinggal dan tak dihiraukan. Kedua; tidak benar juga bahwa ini beratnya hanya pada sang istri. Sesungguhnya tinggal bersama seorang perempuan yang sedang hamil itu tantangan lho. Kenapa?

  1. Mood Swing
Trimester pertama dari kehamilan adalah waktu yang penuh kejutan. Meskipun secara kenampakan istri Anda terlihat tak ada beda, tapi sesungguhnya dalam dirinya terjadi banyak perubahan hormonal yang sedemikian cepat; lebih cepat ketimbang jurus gonta-ganti channel yang bisa Anda lakukan dengan sebuah remote control TV baru.
Siap-siap saja Anda di suatu saat bertemu dengan seorang sleeping beauty, di waktu lain bertemu dengan seorang perempuan horny, di waktu lain bertemu dengan mak lampir dari goa selarong, dan di waktu lain bertemu dengan panda PO yang gemar nyamil dan menyantap segala yang bisa dibeli oleh isi dompet Anda.
Hormon kehamilan tidak hanya bisa memicu rasa marah dan agresivitas (asyik mengajak Anda berdebat sengit tentang peletakan tempat tidur si dhedhe' nanti), tapi juga sifat melankoli, yang ini membuat istri Anda bisa menangisi sesuatu yang remeh temeh sekalipun (misal gara-gara Anda lupa menaruh kaus kaki di bak cucian).
Apa yang bisa Anda lakukan sebagai suami?
* Saat mood istri sedang baik dan ibarat seorang putri, nikmati benar-benar masa itu. Namun manakala dia jadi seperti tokoh antagonis bak di sinetron horor, ya sadari bahwa itu bukanlah benar-benar yang dia ingin rasakan. Itu tidak lantas bermaksud menyalahkan Anda, dan itu juga bukan salah istri Anda. Lha namanya juga lagi kena semprotan hormonal. Yang penting siapkan saja helm & rompi kevlar Anda, just in case.
* Biasakan dan persering pelukan lembut terhadap sang istri, dengan gosokan-gosokan sayang pada punggungnya. It works very well. Don't forget to brush your teeth, though.

  1. Lelah dan Tidur Panjang
Anda kemudian juga akan lihat betapa istri Anda terlihat lebih cepat lelah ketimbang biasanya. Apa-apa yang dulu biasa dia lakukan dengan lancar -pekerjaan rumah, memasak segala macem- jadi lebih susah untuk dia jalani. Meskipun sebenarnya dia ingin banget mengerjakan, tapi energi fisiknya sudah tak lagi seperkasa yang biasanya; dia sekarang jadi lebih mudah lelah. Kelelahan ini beragam, mulai dari kelelahan yang butuh sekedar rebahan sampai yang membuatnya jadi seperti beruang yang sedang berhibernasi.
Apa yang bisa Anda lakukan sebagai suami?
* Anda harus siap untuk membantu sang istri mengerjakan tugas-tugas rumah; entah cuci piring, menyapu rumah atau yang lain. Istri teman saya bahkan sampai sama sekali tidak bisa mengerjakan tugas-tugas rumah yang biasa dilakukan sebelumnya. Ada juga yang tidak betah masuk ke dapur karena tak tahan dengan baunya. Di saat kehamilan, hidung istri Anda memang bisa jadi lebih peka. Ini semua artinya Anda harus siap-siap nongkrong di dapur untuk sekedar membuat kopi sendiri hingga sampai memasak untuk Anda dan istri. Jika Anda tak ingin menyewa pembantu, maka Anda perlu mulai belajar memasak, minimal tahu bumbu instan apa yang enak dan aman, jika memang yang aman itu ada.
* Lain kali jika bermaksud punya anak lagi, Anda bisa menjadwalkan kehamilan istri sedemikian rupa agar masa hibernasinya bertepatan dengan event international football championship. Ini tentunya agar jadwal nonton Anda tak terganggu dengan rebutan channel atau protes karena bikin ramai.

  1. Pelupa
Perempuan adalah makhluk yang sungguh istimewa. Dengan dobel kromosom X yang dimiliki, dia jadi mampu melakukan hal-hal ajaib seperti memasak sambil ngobrol di telepon, sambil nonton televisi, sambil menggendong bayi, sambil mempertahankan bete pada suaminya; semua pada saat yang sama.
Tapi manakala tiba saat kehamilan, sang calon ibu cenderung mengedepankan urusan bayinya ketimbang yang lain. Manakala dia memaksakan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan rutin di kantor sembari masih mengkhawatirkan bayinya, dirinya, atau tempat tidur semacam apa buat bayinya nanti, pikirannya jadi malah ngeluyur ke mana-mana dan susah fokus.
Ini kemudian bisa membuatnya jadi pelupa,"Lho, yang aku harus omongin ke client tadi apa ya?", "Aku tadi berencana mau beli apa sih ke supermarket ini?"
Apa yang bisa Anda lakukan sebagai suami?
* Apakah istri Anda masih melakukan terlalu banyak kesibukan di saat kehamilannya? Minta dia untuk mengurangi kesibukan, terutama yang punya dampak serius terhadap kinerja orang lain. Untuk urusan-urusan rumah, bantu dia untuk menyelesaikannya. Kuncinya jangan sampai membiarkan istri Anda merasa stres. Itulah yang membuatnya dia jadi lebih mudah lupa.
* Itu masih mending, ada juga gejala-gejala unik yang muncul selama kehamilan istri. Anda barangkali belum pernah mendengarnya, karena ini adalah perihal memalukan bagi istri teman-teman Anda sehingga dia melarang suaminya untuk bercerita tentangnya.

  1. Kentutan Maut
Kalau Anda sudah terbiasa dengan upaya-upaya kabur dari ruangan, atau teman kerja di samping Anda sudah tidak lagi percaya bahwa ada kabel listrik yang terbakar di dekatnya, Anda pasti sudah bisa membayangkan bagaimana rasanya kalau seseorang punya cadangan kentut berlimpah sehingga bisa dipakai untuk menyalakan kompor dan menggoreng makanan.
Efek samping kehamilan yang paling menonjol adalah banyak kentut. Ini timbul karena berlimpahnya produksi hormon progesteron yang lantas memperlambat pergerakan di daerah perut. Itu menjadikan produksi gas jadi lebih berlimpah hingga akhirnya muncullah efek-efek desisan maut, letupan mantap hingga ledakan gelegar di momen-momen yang tak pernah Anda harapkan.
Apa yang bisa Anda lakukan sebagai suami?
Ya sudah, diterima dan dimaklumi saja. Memang menghentikan diri dari minuman bersoda bisa amat membantu. Yang jelas sebagai suami yang baik, latihlah diri untuk tidak merasa jijik dengannya. Jangan pula menertawakan atau mengejek istri Anda karenanya. Dengan banyak kentut, istri Anda sudah merasa dirinya buruk, sehingga tak perlu memperparah perasaannya. Bagus lah kalau Anda bisa mengimbanginya dengan letupan balasan yang bersahabat sehingga muncul sebuah orkestra yang penuh romansa. Setidaknya itu akan membuat istri Anda tidak merasa asing dan sendiri.

  1. Semburan Maut
Cerita tentang muntah-muntah di pagi hari sepertinya sudah melegenda ya. Maka yang perlu Anda ketahui adalah bahwa ini tidak selalu terjadi di pagi hari. Ini bisa terjadi kapanpun juga, dan juga bisa terjadi dengan sebegitu mendadaknya. Rentang waktu antara perasaan mual dan muntah bisa sangat pendek saja. Biasanya yang membuat istri jengkel adalah manakala dia sudah mengkonsumsi suplemen kehamilan dan lalu memuntahkannya. Apalagi yang semisal seperti istri saya yang menganggap menelan pil sebagai sebuah perjuangan.
Maka cobalah membantu istri Anda untuk mengubah waktu mengkonsumsi suplemen kehamilannya. Tapi tidak lantas setiap rasa mual diakhiri dengan muntah kok. Sehingga tak perlu Anda repot-repot selalu menyodorkan tangan setiap kali istri Anda merasakan mual (ha, sodorkan tangan?). Perasaan mual ini bisa berkisar dari perasaan tak nyaman di daerah perut sampai pada semburan maut di kemeja Anda, atau teman Anda.
Apa yang bisa Anda lakukan sebagai suami?
* Jika Anda melihat dia berjalan dengan bergegas menuju kamar mandi, jangan ditahan-tahan apalagi dihalang-halangi sekedar untuk bertanya, "Bentar, Dhe', pagi ini sarapannya apa? Koran pagi ini dibawa lari siapa?"
* Muntah bisa dipicu oleh bau yang menyengat atau yang tak disuka. Nurutlah saja manakala istri meminta sabun mandi diganti, pasta gigi diganti, parfum Anda diganti, baju Anda minta diganti padahal belum dapat setengah hari. istri teman saya ada yang sampai gak tahan dengan bau badan suami sehingga kalau tidur pun sampai harus terpisah. Semoga itu tak terjadi pada Anda. Sehingga jangan mengeluh juga manakala istri Anda menuntut, "Mas sudah mandi, belum? Pakai sabun yang mana?" Itu artinya istri Anda masih ingin berdekatan dengan Anda.
* Jika dia semisal muntah di tempat manapun selain kamar mandi, Anda harus bersiap untuk segera membersihkannya, sementara istri Anda masih sibuk di kamar mandi untuk menuntaskan muntahannya. Siap-siap banyak tisu dan cikrak kecil. Latih diri Anda untuk tidak merasa jijik. Ayolah, itu kan muntahan istri sendiri. Jika memang jijik, terus katakan pada diri "Lho, ini kan bubur" sambil terus menahan nafas. Beneran, istri Anda akan sangat menghargai manakala Anda bersedia membantunya untuk yang satu ini.
* Apalagi jika muntahnya di tempat umum, entah di zona bebas atau di kemeja orang lain. Harus Anda sendiri yang membereskannya. Jangan biarkan istri Anda merasa malu, jadilah pahlawan baginya!

  1. Pipis Lagi dan Lagi
Ini bukanlah rumor; kehamilan dan beser memang berjalan akrab dan beriringan. Manakala istri Anda bersin, batuk, dan apalagi ketika sedang muntah, jangan heran jika istri Anda mengeluh bahwa celana dalamnya ikutan basah. Jadi uterus istri yang membesar mengakibatkan kandung kemihnya jadi tertekan, menjadikannya lebih susah untuk menahan (ngempet) meskipun untuk pipis yang sedikit sekalipun. Ini khususnya terjadi di trimester awal kehamilan dan juga di trimester akhir saat kepala sang bayi terposisikan di panggul untuk persiapan kelahiran.
Apa yang bisa Anda lakukan sebagai suami?
Itu bukan penyakit, dan Anda harus membantu istri Anda untuk bisa memakluminya. Ada istri teman yang gara-gara bete dengan celana dalamnya yang selalu basah, dia malah jadi meninggalkan sholat. Air pipis memang najis, tapi yang namanya hamil memang seperti itu, sehingga Anda perlu ingatkan istri untuk membawa cadangan celana dalam kala bepergian dan meyakinkan dirinya bahwa itu sama sekali bukan tindakan memalukan.
Baik, itu adalah apa-apa yang Anda sebagai calon Ayah harus ketahui sejak dini, agar tak kaget dan mampu lakukan penyikapan bijak atas segala keunikan yang terjadi pada istri tersayang. Selanjutnya, sebagai suami yang baik, Anda perlu sediakan waktu untuk menemani istri pergi ke dokter kandungan. Ada sekitar 15 kunjungan selama kehamilan berlangsung; sebulan sekali sampai minggu ke-28, sebulan tiga atau empat kali sampai minggu ke-36, dan sekali seminggu pada bulan terakhir, dengan asumsi semuanya lancar.
Minimal Anda harus hadir di dua pertemuan; yakni yang pertama kali dan saat USG (pemeriksaan ultrasound). Di saat pertemuan pertama, Anda akan dapatkan briefing bermanfaat dari dokternya; sekedar preview akan apa-apa yang akan terjadi pada istri terkait kehamilannya. Anda juga akan bisa dapatkan informasi menarik terkait semisal pantangan dan anjuran bagi sang istri.
Silahkan ajukan pertanyaan-pertanyaan bermutu, sekalian untuk menunjukkan kepada istri bahwa Anda menaruh perhatian dan memang peduli. Hindari pertanyaan konyol seperti, "Dok, ini istri saya kok bisa hamil kenapa ya, Dok? Padahal saya lho sudah hati-hati." Setelah usia kehamilan mencapai usia 20 minggu, Anda bisa menamani istri melakukan pemeriksaan ultrasound. Ini adalah saat di mana Anda dan istri bisa mendapatkan gambaran tentang si kecil tersayang. Tidak ada yang bisa meluluhkan hati calon orang tua selain melihat sonogram ini.
Dan meskipun, jujur saja, anak Anda waktu itu lebih terlihat seperti seorang alien dari planet Belzagor Alpha 7 ketimbang makhluk bumi, tapi bagaimanapun itulah darah daging Anda, buah cinta dari kerja sayang Anda bersama istri. Siap-siap juga manakala suatu saat setelah pulang dari pemeriksaan Anda terpaksa harus menghabiskan satu setengah jam untuk menenangkan istri yang bersedih karena tubuhnya melebar ke samping dan ke depan, "Ndak kok, sayang. Kamu ndak keliatan seperti sapi, kok".
Apapun pujian Anda, pastikan Anda sudah mengasahnya dengan cukup latihan. Jika istri Anda masih bisa melihat kebohongan Anda, maka katakan saja sambil memeluknya erat-erat. Percaya atau tidak, hal indahnya pasti bisa mengalahkan tidak enaknya. Anak adalah anugerah Tuhan yang amat membahagiakan. Maka kehamilan pun juga harus dipandang sebagai suatu anugerah yang harus dijaga. Jadilah suami yang sayang dan pengertian, demi kebahagiaan istri Anda, demi kesehatan bayi Anda, dan demi kemuliaan berlimpah yang diberikan Tuhan atas diri Anda. Selamat menjadi orang tua yang berbahagia :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar