Minggu, 03 Juli 2011

RENUNGAN . . . .



Satu hal sebagai bahan renungan kita …
Tuk merenungkan indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawiah semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam dan Hawa
Justru malam pertama perkawinan kita dengan sang Maut
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara
Hari itu … mempelai sangat dimanjakan
Mandipun harus dimandikan
Seluruh badan kita terbuka …
Tak ada sehelai benangpun menutupinya …
Tak ada sedikitpun rasa malu …
Seluruh badan digosok dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang-lubang itupun ditutupi dengan kapas putih …
Itulah sosok kita …
Itulah jasad kita waktu itu
Setelah dimandikan …
Kitapun kan dipakaikan pakaian cantik berwarna putih
Kain itu … jarang orang memakainya …
Karena bermerek sangat terkenal bernama “kafan”
Wewangian ditaburkan ke baju kita …
Bagian kepala … badan … dan kaki diikatkan
Tataplah … tataplah … itulah wajah kita
Keranda pelaminan langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian
Mempelai diarak keliling kampung bertandukan tetangga
Menuju istana keabadian sebagai simbul asal-usul
Kita diiringi langkah gontai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah dzikir
Akad nikahnya bacaan talkin …
Berwalikan liang lahat …
Saksi-saksinya nisan-nisan yang telah tiba duluan
Siraman air mawar pengantar akhir kerinduan
Dan akhirnya … tiba masa pengantin …
Menunggu dan ditinggal sendirian …
Tuk mempertanggungjawabkan seluruh langkah kehidupan
Malam pertama bersama kekasih …
Ditemani rayap-rayap dan cacing tanah
Dikamar bertilamkan tanah …
Dan ketika 7 langkah telah pergi …
Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat …
Kita tah tahu … apakah akan memperoleh nikmat kubur …
Ataukah kita kan memperoleh siksa kubur …
Kita tak tahu … dan tak seorangpun tahu …
Tapi anehnya kita tak pernah galau ataupun ketakutan …
Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima…
Kita sungkan sekali meneteskan air mata …
Seolah barang berharga yang sangat mahal …
Dan dia kekasih itu …menetapkanmu ke syurga …
Atau melemparkan dirimu ke neraka …
Tentunya kita berharap menjadi ahli syurga …
Akan tetapi … sudah pantaskah sikap kita selama ini …
Untuk disebut sebagai ahli syurga …?
Sahabat … mohon maaf … jika malam itu aku tak menemanimu
Bukan aku tak setia … bukan aku berkhianat …
Tapi itulah komitmen azali tentang hidup dan kehidupan
Tapi percayalah … aku pasti kan mendo’akanmu …
Karena … aku sungguh menyayangimu …
Rasa sayangku padamu lebih dari apa yang kau duga
Aku berdo’a …semoga kau jadi ahli syurga … amien
Sahabat … jika ini adalah bacaan terakhirmu
Jika ini adalah renungan peringatan dari kekasihmu
Ambillah hikmahnya …
Tapi jika ini adalah kesalahanku … maafkan aku …
Terlebih jika aku harus mendahuluimu …
Ikhlaskan dan maafkan seluruh khilafku
Yang pasti pernah menyakiti atau mengecewakanmu …
Kalau tulisan ini ada manfaatnya …
Siapa tahu … suatu saat kamu ingat padaku
Dan … aku tlah dialam lain …
Satu pintaku padamu …
Tolong do’akan aku …
Demi masa … sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh
Dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran
Dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran

Orang yang tidak melakukan sholat :
Subuh      : Dijauhkan cahaya muka yang bersinar.
Dzuhur    : Tidak diberikan berkah dalam rezekinya.
Asyhar     : Dijauhkan dari kesehatan/kekuatan.
Maghrib   : Tidak diberikan santunan oleh anak-anaknya.
Isyha        : Dijauhkan kedamaian dalam tidurnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar