Minggu, 03 Juli 2011

Plagiat Sejak Dulu Kala


Masalah plagiat itu udah ada di indo sejak lama! Tapi semakin hari semakin menjadi2. Memang apa yang dikatakan “Daniel” itu ada benarnya! Dalam sosiologi, dijelaskan ada 3 tahap perkembangan yang dialami oleh manusia, yaitu :

  1. Imitation stage : mitation Stage adalah tahap dimana manusia masih benar-benar meniru–terkadang sama persis– orang yang berada di sekitarnya.
  2. Tahap kedua, Play Stage. Mereka masih meniru, tapi tidak sama persis. Mereka meniru tanpa mengetahui peran atau fungsi yang sebenarnya dari yang mereka tiru tersebut.
  3. Tahap ketiga, Game Stage. Mereka sudah mengerti peran masing-masing. Dan sebagian sudah tidak meniru lagi.

Untuk kasus vierra ini, saya tidak tahu mereka ada di tahap yang mana! Tidak bisa dikatakan, apakah mereka berada dalam tahap imitation stage ato play stage! Seperti sudah saya katakan sebelumnya bahwa plagiat sudah berlangsung lama di Indonesia, seharusnya sudah semakin jarang orang yang berada di tahap imitation stage! Menurut saya sendiri, Vierra masih dalam tahap play stage, meniru tanpa tahu tujuan!
Mereka meniru karena ingin menjadi sukses. Jujur saja, animo masyarakat indonesia terhadap lagu2 barat bisa dikatakan rendah karena alasan bahasa. Namun untuk melodi, masyarakat mempunyai tempat tersendiri di hati mereka, sehingga saat melodi2 tersebut digunakan untuk lagu yang berbahasa indonesia, bisa digunakan untuk mendobrak pasar musik indonesia. Artis/ grup band yang membawakan lagu tersebut sekalian mendongkrak popularitasnya.
Di negeri yang money-oriented seperti Indonesia, sepertinya susah sekali untuk memberantas plagiator! “Menyontek (untuk kemajuan) boleh saja sih, tapi kalo nyontek terus, kapan kita bisa buat sesuatu yang orisinil” Saya liat hampir semua lagu vierra memiliki kesamaan nada dengan beberapa lagu luar negeri! Kita tidak bisa dengan entengnya menutup mata mengenai plagiarisme yang sudah mendarah daging di Indonesia!
Saya rasa, kita bukanlah negara yang kekurangan akal, sampai2 “mencuri” lagu2 luar negeri untuk dijual di pasar dalam negeri. Tidak peduli lagunya asik atau tidak, tapi saat kita menyadari ada lebih dari 8 nada yang sama dengan lagu lain, itu berarti tambahan satu lagi untuk plagiarisme! Plagiarisme tidak meningkatkan kreatifitas anak bangsa! Bangsa yang tidak kreatif tidak akan bisa bersaing dalam pasar ekonomi global. Karenanya, sebagai generasi muda, jangan jadi plagiator ya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar