Senin, 04 Juli 2011

Jangan Jadikan Aku Istrimu. . .


Jangan jadikan aku istrimu, jika dengan alasan bosan kamu akan berpaling pada perempuan lain…

Kamu harus tahu meski bosan mendengar suara dengkurmu, melihatmu begitu pulas, takkan mengalihkan pandanganku dari wajah lelahmu setelah bekerja seharian..

Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti kamu enggan bangun hanya untuk mengganti popok anakmu yang terbangun ditengah malam..

Sedang selama 9 bulan aku harus membawanya diperutku, membuat badanku pegal dan tidak bisa tidur sesukaku..

Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti kita tidak bisa berbagi baik suka maupun duka dan kamu lebih suka memilih teman perempuanmu untuk tempatmu bercerita..

Kamu harus tahu meski banyak teman yang siap menampung curahan hatiku, hanya kepadamu aku ingin berbagi dan aku bukan hanya teman tidurmu yang tidak bisa diajak bercerita seperti seorang sahabat..

Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti kamu langsung tertidur setelah kita bercinta..

Kami harus tahu aku menikmati kebersamaan denganmu dan mendengar rayuan gombalmu yang terdengar lebih lucu daripada romantis adalah saat-saat yang kutunggu..

Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti dengan alasan sudah tidak ada kecocokan lagi kamu memutuskan untuk menceraikanku..

Kamu tahu betul bahwa kita memang berbeda dan bukan persamaan yang menyatukan kita tapi komitmen kita untuk hidup bersama..

Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti kamu memilih tamparan dan kata-kata kasar untuk memperingatkan kesalahanku..

Sedangkan aku tidak tuli dan masih bisa mendengar kata-kata yang lembut tapi berwibawa..

Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti setelah seharian bekerja kamu tidak segera pulang dan memilih bertemu dan ngobrol dengan teman-temanmu..

Sedang seharian aku sudah begitu lelah dengan cucian dan setrikaan yang menumpuk dan aku bahkan tidak sempat menyisir rambutku, anak dan rumah bukan hanya kewajibanku karena kamu menikahiku bukan untuk menjadikanku pembantumu melainkan pendamping hidupmu..

Jangan pilih aku sebagai istrimu, jika nanti kamu lebih sering berkutat dengan pekerjaanmu daripada meluangkan waktu dengan keluarga..

Aku memilihmu bukan karena aku tahu aku akan hidup nyaman dengan segala fasilitas yang bisa kamu persembahkan untukku..Harta tidak pernah lebih penting dari kebersamaan kita membangun keluarga karena kita tidak hidup hari ini saja..

Jangan pilih aku jadi istrimu, jika kamu nanti malu membawaku ke pesta pernikahan teman-temanmu dan memperkenalkanku sebagai istrimu..

Meski aku bangga karena kamu memilihku tapi takkan kubiarkan kata-katamu menyakitiku..Bagiku pasangan bukan sebuah trofi apalagi pajangan, bukan hanya seseorang yang sedap dipandang mata tapi menyejukkan batin ketika dunia sudah tidak lagi menyapa..Rupa adalah anugerah yang akan pudar terkikis waktu dan pada saat itu kamu akan tahu kalau pikiran dangkal telah menjerumuskanmu..

Jangan buru-buru menjadikan aku istrimu, jika saat ini kamu masih ingin bersenang-senang dengan teman-temanmu dan beranggapan aku akan melarangmu bertemu dengan mereka setelah kita menikah..

Kamu tidak tahu akupun masih ingin menghabiskan waktu bersama teman-temanku untuk sekedar mengobrol atau creambath disalon dan tidak ingin apa yang disebut “ kewajiban “ membuatku terisolasi dari pergaulan dan dunia..

Menikah bukan untuk menghapus identitas kita sebagai individu tapi kita tahu kita harus selalu menghormati hak masing-masing tanpa melupakan kewajiban..

Jangan buru-buru menikahiku, jika saat ini kamu masih ingin meraih impian mimpimu dan aku hanya akan menjadi penghalang untuk langkahmu itu..

Meski menikah denganmu adalah impian terbesarku, aku tidak akan keberatan menunda itu demi cita-citamu karena aku juga punya cita-cita dan aku tahu bagaimana rasanya jika berhasil meraihnya..

Jangan buru-buru menikahiku, jika saat ini kamu sungkan kepada orang tuaku dan merasa tidak nyaman karena waktu akan semakin menunjukkan kekuasaannya..

Bagiku hidup lebih lebih dari angka yang kita sebut umur, aku tidak ingin menikah  hanya karena kewajiban atau hanya untuk menyenangkan keluargaku..

Menikah denganmu adalah salah satu keputusan terbesar dalam hidupku yang tidak ingin ku sesali hanya karena terburu-buru..

Jangan buru-buru menikahiku, jika sampai saat ini kamu masih berpikir mencuci adalah pekerjaan perempuan..

Akupun tidak keberatan berubah menjadi satpam untuk melindungi anak-anak dan hartamu saat kamu bekerja atau dinas keluar kota..

Hapus aku dari daftar calon istrimu, jika saat ini masih ada perempuan yang menarik hatimu dan rasa penasaran membuatmu enggan mengenalkanku pada teman-temanmu..

Kamu harus tahu meski cintamu sudah kuperjuangkan, aku takkan ragu untuk meninggalkanmu..

Jangan jadikan aku sebagai istrimu, jika kamu pikir kamu bisa menduakan cinta..

Kamu mungkin tidak tahu seberapa besar aku mengagungkan sebuah cinta tapi aku juga tidak akan menyakiti diriku sendiri jika cinta yang kupilih mengkhianatiku..


Jangan jadikan aku istrimu, jika kamu berpikir aku mencari kesempurnaan, jangan pernah berpikir menjadikanku sebagai istrimu jika kamu belum tahu satu saja alasan karena aku harus menerimamu sebagai SUAMIKU..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar